Translate

Rabu, 01 Mei 2013

Memahami Orang Lain



Burung Gereja Tidak Akan Memahami Maksud dan Tujuan Burung Phoenix” – AT
Itulah kira-kira isi status facebook yang diposting salah satu teman saya beberapa waktu lalu.
     Kata-kata tersebut membuat saya berpikir, apakah benar maksud dan tujuan (dari pikiran) burung phoenix selalu adalah yang paling tepat dan paling baik?

      Kita bisa mengatakan bahwa burung gereja sulit untuk mengerti pemikiran burung phoenix, namun kita juga bisa mengatakan bahwa burung phoenix juga tidak mengerti apa yang dipikirkan oleh burung gereja.

      Jika burung phoenix hanya mengisi pikirannya dengan opini-opininya sendiri, masih adakah tersisa ruang untuk pemikiran dari burung gereja yang belum tentu bisa dipersalahkan?

       Kita tidak dapat menilai seseorang hanya dari apa yang diucapkan orang tersebut, kita juga tidak bisa menilai maksud hati seseorang dari tindakan-tindakan yang dilakukan orang itu. Pikiran manusia adalah sesuatu yang kelewat kompleks untuk diselesaikan ataupun dipahami dengan satu formula sederhana yang universal. Bahkan mungkin tidak ada sama sekali yang namanya formula universal.

      Pemikiran tiap orang adalah unik, meskipun ada beberapa kesamaan dalam beberapa aspek. Oleh karena itu tidaklah tepat kita menjudge seseorang secara sepihak tanpa menanyakan pendapat jujur dari orang yang kita judge tersebut.

      Itulah mengapa saya pikir alangkah baiknya jika kita dapat menahan diri untuk tidak membuat pernyataan secara serampangan yang berpotensi untuk membuat kesalahpahaman dan konflik lebih lanjut.

     Melihat sebuah masalah tidak sama halnya seperti melihat hanya satu sisi koin. Bahkan pengibaratan koin itu sendiri mungkin kurang tepat karena sebuah persoalan bisa jadi memiliki lebih dari 2 sudut pandang yang bisa saja ditafsirkan secara berbeda-beda.
Seperti seorang detektif, kita semestinya mampu membaca arti dari sebuah opini lebih dari sekedar apa yang kita terima secara verbal. Karena penyampaian melalui kata-kata terkadang harus menghadapi hambatan-hambatannya sendiri, begitupun juga gosip yang menyebar tidak dapat dijamin keutuhan dan keabsahannya jika hanya bergantung pada penilaian satu pihak.
     
      Sebagai seorang pemimpin, kualitas dalam hal pemahaman terhadap orang-orang yang bekerja dibawahnya adalah penting untuk menjaga integrasi tim yang dipimpinnya.

11 komentar:

  1. aku akan beljar memahami orang lain ah mulai sekarang

    BalasHapus
  2. mulai memahami orang lain dari keluarga dulu.

    BalasHapus
  3. memahami diri sendiri baru orang lain...

    BalasHapus
  4. Pahami diri sendiri dulu baru orang lain

    BalasHapus
  5. klo saya, seringkali menimbang dan berandai bilamana menjumpai sesuatu hal yang berkesan dan menyetuh perasaan saya (penderitaan atau kebahagiaan orang lain ) bilakah saya di posisi mereka apakah yang akan saya perbuat dan sudah benarkah apa yang saya lakukan selama ini..
    kadang yang kita lakukan belum tentu selalu benar dimata orang lain karena baik bagi kita belum tentu baik bagi orang lain, begitupun sebaliknya..
    belajar memahami orang lain itu memang perlu... :)

    BalasHapus
  6. pahami orang lain maka orang lain akan memahami kita. ;)
    makasih buat yang udah komen...

    BalasHapus
  7. harus diterapkan untuk memahami orang lain

    BalasHapus
  8. dengan memahami orang lain kita akan lebih menghargai yang ada di sekitar kita

    BalasHapus