“Burung Gereja Tidak Akan
Memahami Maksud dan Tujuan Burung Phoenix” – AT
Itulah kira-kira isi status facebook yang
diposting salah satu teman saya beberapa waktu lalu.
Kata-kata tersebut membuat saya berpikir,
apakah benar maksud dan tujuan (dari pikiran) burung phoenix selalu adalah yang
paling tepat dan paling baik?
Kita bisa mengatakan bahwa burung gereja
sulit untuk mengerti pemikiran burung phoenix, namun kita juga bisa mengatakan
bahwa burung phoenix juga tidak mengerti apa yang dipikirkan oleh burung
gereja.
Jika burung phoenix hanya mengisi
pikirannya dengan opini-opininya sendiri, masih adakah tersisa ruang untuk
pemikiran dari burung gereja yang belum tentu bisa dipersalahkan?
Kita tidak dapat menilai seseorang hanya
dari apa yang diucapkan orang tersebut, kita juga tidak bisa menilai maksud
hati seseorang dari tindakan-tindakan yang dilakukan orang itu. Pikiran manusia
adalah sesuatu yang kelewat kompleks untuk diselesaikan ataupun dipahami dengan
satu formula sederhana yang universal. Bahkan mungkin tidak ada sama sekali
yang namanya formula universal.
Pemikiran tiap orang adalah unik, meskipun
ada beberapa kesamaan dalam beberapa aspek. Oleh karena itu tidaklah tepat kita
menjudge seseorang secara sepihak tanpa menanyakan pendapat jujur dari orang
yang kita judge tersebut.
Itulah mengapa saya pikir alangkah baiknya
jika kita dapat menahan diri untuk tidak membuat pernyataan secara serampangan
yang berpotensi untuk membuat kesalahpahaman dan konflik lebih lanjut.
Melihat sebuah masalah tidak sama halnya
seperti melihat hanya satu sisi koin. Bahkan pengibaratan koin itu sendiri
mungkin kurang tepat karena sebuah persoalan bisa jadi memiliki lebih dari 2
sudut pandang yang bisa saja ditafsirkan secara berbeda-beda.
Seperti seorang detektif, kita semestinya
mampu membaca arti dari sebuah opini lebih dari sekedar apa yang kita terima
secara verbal. Karena penyampaian melalui kata-kata terkadang harus menghadapi
hambatan-hambatannya sendiri, begitupun juga gosip yang menyebar tidak dapat
dijamin keutuhan dan keabsahannya jika hanya bergantung pada penilaian satu
pihak.
Sebagai seorang pemimpin, kualitas dalam
hal pemahaman terhadap orang-orang yang bekerja dibawahnya adalah penting untuk
menjaga integrasi tim yang dipimpinnya.
aku akan beljar memahami orang lain ah mulai sekarang
BalasHapusmulai memahami orang lain dari keluarga dulu.
BalasHapusmemahami diri sendiri baru orang lain...
BalasHapusPahami diri sendiri dulu baru orang lain
BalasHapusklo saya, seringkali menimbang dan berandai bilamana menjumpai sesuatu hal yang berkesan dan menyetuh perasaan saya (penderitaan atau kebahagiaan orang lain ) bilakah saya di posisi mereka apakah yang akan saya perbuat dan sudah benarkah apa yang saya lakukan selama ini..
BalasHapuskadang yang kita lakukan belum tentu selalu benar dimata orang lain karena baik bagi kita belum tentu baik bagi orang lain, begitupun sebaliknya..
belajar memahami orang lain itu memang perlu... :)
bener tuuh kata leny :)
BalasHapuspahami orang lain maka orang lain akan memahami kita. ;)
BalasHapusmakasih buat yang udah komen...
mengasah empati.....
BalasHapusharus diterapkan untuk memahami orang lain
BalasHapusdengan memahami orang lain kita akan lebih menghargai yang ada di sekitar kita
BalasHapusharus itu
BalasHapus