Manusia adalah ciptaan Tuhan yang terbaik,
tersempurna, teristimewa dan terunik. Namun kadang-kadang kita tidak sadar akan
diri kita. Sering kali kita memiliki pikiran yang salah, “Saya akan menemukan
nilai diri dalam pendapat orang lain tentang saya”
Citra diri atau gambar diri yang tidak benar akan
membuat kita menjadi manusia yang tidak utuh serta menghambat hubungan dengan
sesama. Satu hal lama, yang baru dapat kita pahami secara mendalam adalah
mengenai nilai kesuksesan yang kita raih. Karena terlalu sering kita
membandingkan prestasi orang lain dengan prestasi kita sendiri. Sangat tepat
suatu pemikiran yang mengatakan, “jika orang lain bisa, maka saya juga harus
bisa!”.
Kesuksesan bukanlah tolak ukur kebahagiaan, namun
kebahagiaan yang merupakan tolak ukur kesuksesan. Pelajaran berharga yang dapat
dipetik tentang makna kesan yang sesungguhnya adalah dengan melihat “ke dalam”.
Apa yang menjadi kelebihan dan panggilan kita? Jika anda telah menemukannya,
pakailah itu sebagai pendorong untuk menghasilkan sebuah pekerjaan yang lebih
baik.
Kesimpulannya, tentukan hal yang berharga dan menjadi
panggilan hati anda.
Jangan
mengukur kesuksesan anda dengan kesuksesan orang lain. Lakukan yang terbaik
setiap hari dan kesuksesan akan mengikuti anda. Inilah kebenaran, bahwa menjadi
sukses adalah melakukan yang terbaik setiap hari, bukan semata-mata menjadi
yang terbaik dalam hidup ini. Dengan semangat seperti ini, anda akan merasakan
kenikmatan untuk menjalani tantangan hidup dan mampu memikul kegagalan, bahkan
yang terburuk sekalipun.
Hati nurani membuat kita dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk, antara yang jahat dengan yang baik. Tuhan juga memberikan kehendak bebas sehingga kita dapat memilih untuk untuk melakukan hal yang kita inginkan. Oleh karena itu manusia diberi kelebihan-kelebihan maka sudah seharusnya manusia lain dihargai.
Citra diri adalah gambaran kita terhadap diri sendiri
atau pikiran kita tentang pandangan orang lain terhadap diri kita. Gambaran ini
terbentuk bertahun-tahun selama kita hidup. Misalnya, pendapat bahwa anak yang
patut dibanggakan adalah anak yang mempunyai prestasi dalm bidang akademis.
Padahal prestasi dapat diperoleh di bidang-bidang lainnya, seperti seni atau
olahraga. Contoh lainnya adalah pendapat yang menyatakan bahwa orang lain akan
lebih menghargai jika kita cantik/tampan, pintar, kaya, menarik atau langsing.
Sehingga orang yang tidak mempunyai bentuk badan tidak ideal, bentuk muka yang
kurang indah, atau kurang berhasil dalam studinya tidak perlu dihargai.
bagaimana cara membangun citra yang positip?
BalasHapustambah ilmu
BalasHapustambah mengetahui dari yang sebelumnya tidak tahu.
BalasHapusterima kasih
apa hub.dg kprcyaan diri?
BalasHapuso...gitu tah...
BalasHapusartikel yang bagus, dan layak untuk di baca...:)
BalasHapusmemang sebaiknya kita lebih menyibukan diri dalam hal-hal yang positif..membangun citra diri hendaknya tidak dimaksudkan untuk mengharapkan pujian dari orang lain, namun dimaksudkan untuk menjadi pribadi yang lebih baik sehingga dapat mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri khususnya dan juga dapat bermanfaat bagi oranglain.. :)
menggali potensi diri yang positif....
BalasHapusdengan memiliki citra diri positif, kita akan mampu memangdang diri kita secara positif dan percaya akan kemampuan kita. itulah yang menjadikan kita bisa selalu Percaya Diri.
BalasHapuskita wajib mensyukuri dan memanfaatkan dg baik apa yang Allah berikan tuk kita.
BalasHapuscitra mencitrakan dicitrakan.
BalasHapusbagus,, citra yg positif harus dibangun
BalasHapusArtikelnya bagus nduk,
BalasHapuscitra diri yg positif hrus trus dikembangkan untuk pencapaian hidup yg positif jg.